Senin, 15 Februari 2021

Proses Bisnis E-commerce

 E-Commerce dapat didefinisikan sebagai segala bentuk transaksi perdagangan / perniagaan barang atau jasa dengan menggunakan media elektronik. Pada dasarnya e-commerce merupakan dampak dari berkembangnya teknologi informasi dan telekomunikasi, sehingga secara signifikan merubah cara manusia melakukan interkasi dengan lingkungannya, yang dalam hal ini terkait dengan mekanisme dagang, e-commerce bukanlah sekedar mekanisme penjualan barang melalui media internet, tetapi lebih dari pada sebuah transformasi bisnis yang merubah cara-cara perusahaan dalam melakukan aktivitas sehari-hari.

Pada dasarnya ada 4 jenis relasi dalam dunia bisnis yang biasa dijalin oleh sebuah perusahaan :

relasi dengan pemasok
relasi dengan distributor
relasi dengan rekanan
relasi dengan konsumen
Jika dahulu kebanyakan relasi hanya dapat terjalin one-to-one relationship karena alas an efisiensi, maka dengan adanya e-commerce, hubungan antar perusahaan dengan entity eksternal lainnya dapat dilakukan many-to-many relationship dengan lebih cepat, lebih baik, dan lebih murah.

Keuntungan e-commerce

bagi perusahaan : memperpendek jarak, perluasan pasar, perluasan jaringan mitra bisnis dan efisiensi, dengan kata lai mempercepat pelayanan ke pelanggan, dan pelayanan lebih responsive, serta mengurangi biaya-biaya yang berhubungan dengan kertas, seperti biaya pos surat, pencetakan, report, dan sebagainya sehingga meningkatkan pendapatan.
Bagi konsumen : efektif, aman secara fisik dan flexible.
Bagi masyarakat umum : mengurangi polusi dan pencemaran lingkungan, membuka peluang kerja baru, menguntungkan dunia akademis, meningkatkan kualitas SDM.
Sedangkan kerugiannya adalah :

ADVERTISEMENT
REPORT THIS AD

Meningkatkan individualisme, pada perdagangan elektronik terkadang menimbulkan kekecewaan, apa yang dilihat dilayar monitor computer kadang berbeda dengan apa yang dilihat secara kasat mata.

Kerangka dasar teknologi e-commerce

Proses bisnis sitem e-commerce dinamakan information sharing. Prinsip penjual didalam proses ini adalah untuk mencari dan menjaring calon pembeli sebanyak-banyaknya, sementara prinsip pembeli adalah berusaha sedapat mungkin mencari produk atau jasa yang diinginkannya, dan mencoba untuk mencari tahu penilaian orang lain terhadap produk atau jasa tersebut.

Didalam proses bisnis ada 4 aliran entity yang harus dikelola dengan baik :

Flow of goods (aliran produk)
Flow of information (aliran informasi)
Flow of money (aliran uang)
Flow of document (aliran dokumen)
Fasilitas e-commerce yang ada harus dapat mensinkronisasikan keempat aliran tersebut, sehingga proses transaksi dapat dilakukan secara efisien, efektif, dan terkontrol dengan baik. Target dari interkasi ini adalah agar dikemudian hari terjadi kembali transaksi bisnis antara pihak yang didasari pada kepuasan pelanggan.

Klasifikasi e-commerce

1. Business To Business (B2B)

Adalah system komunikasi bisnis online antar pelaku bisnis. Dalam business to business transaksi dilakukan oleh para trading partners yang sudah saling kenal dengan format data yang telah disepakati bersama.

2. Business To Customers (B2C)

Merupakan mekanisme toko online yaitu transaksi antara e-merchant dengan e-customer. Sedangkan dalam business to customer sifatnya terbuka untuk public, sehingga setiap individu dapat mengaksesnya melalui suatu web server.

3. Perdagangan Kolaboratif (collaborative commerce)

Para mitra bisnis berkolaborasi (alih-alih membeli atau menjual) secara elektronik. Hal ini disebut mitra bisnis di sepanjang rantai pasokan.

4. Consumen To Consumen (C2C)

dalam C2C pelanggan satu menjual produk atau jasa ke pelanggan lain. Di beberapa Negara penjualan dan pembelian dilakukan dalam situs lelang. Iklan kecik yang ada dalam layanan internet seperti AOL, MSN, dll. Layanan personal yang diiklankan pada website tertntu.

5. Consumen To Business (C2B)

dalam C2B konsumen memberitahukan kebuthan atas produk atau jasa tertentu, dan para pemasok bersaing untuk menyediakan produk atau jasa tersebut ke konsumen.

6. Perdagangan Intra Bisnis (Intraorganisasional)

dalam hal ini perusahaan menggunakan e-commerce secara internal.

7. Pemerintah Ke Warga (government to Citizen – G2C)

dalam hal ini pemerintah menyediakan layanan ke warganya melalui teknologi e-commerce. E-government yaitu penggunaan teknologi internet secara umum dan e-commerce secara khusus untuk mengirimkan informasi dan layanan public ke warga, mitra biisnis, dan pemasok entitas pemerintah, serta mereka yang bekerja disektor public.

8. Perdagangan Mobile (mobile e-commerce (m-commerce))

adalah e-commerce yang dilakukan dalam lingkungan nirkabel seperti telepon seluler untuk mengakses internet dan berbelanja.

Prinsip mekanisme kerja e-commerce

mengolah data mentah menjadi informasi yang dapat dimanfaatkan bersama oleh para pelaku bisnis dan konsumen
mendistribusikan data atau informasi tersebut secara cepat dan efisien ke seluruh komponen bisnis yang membutuhkan
Secara strategis ada 3 domain besar yang membentuk komunitas e-commerce, yaitu : proses, institusi, dan teknologi.
Prinsip dalam e-commerce adalah diterapkannya asas jejaring (internetworking), untuk sukses sebuah perusahaan e-commerce harus bekerja sama dengan berbagai institusi yang ada (perusahaan tidak dapat berdiri sendiri).
Kerjasama yang dimaksud disini akan mencapai tingkat efektifitas dan efisiensi yang diinginkan dengan cara melakukan secara otomatis.

PROTOKOL

TCP/IP menyediakan protokol yang paling dibutuhkan untuk menyelesaikan transaksi bisnis secara online, akan tetapi suatu protokol khusus akan dibutuhkan untuk melakukan enkripsi atas informasi transaksi dan untuk mempertahankan privasi pelanggan.

SSL. salah satu protokol umum yang digunakan adalah Secure Socket Layer(SSL). SSL menggunakan kunci, sertifikat/tanda tangan digital dan enkripsi untuk melindungi informasi dan mangautentikasi konsumen serta penjual

SET. Protokol lain nya yang digunakan adalah Secure Electronic Transaction(SET). yang di sponsori oleh VISA, Master Card, dan American express. Perbedaan antara SSL dengan SET adalah SET menginformasikan ketersediaan dana ketika kedua belah pihak yang terlibat online. dan melindungi informasi antara ketiga belah pihak (lembaga keuangan adalah pihak ketiga) berdasarkan “informasi yang dibutuhkan saja.” penjual tidak akan pernah memiliki informasi kredit, dan lembaga keuangan terkait tidak pernah melihat apa yang di beli oleh pelanggan.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar